AMAL YANG TETAP MENGALIR SETELAH WAFAT

Amalan-amalan yang bisa di lakukan sebelum kematian itu memungkinkan dan mampu di lakukan, jika sedikit saja dia mengerahkan usaha, waktu atau harta, maka dia mampu untuk melakukannya, sedangkan amalan-amalan yang di lakukan oleh orang lain setelah kematiannya, maka amalan-amalan itu tidak berada di tangannya, bisa jadi ada atau tidak ada.

Oleh sebab itu kita akan menyebutkan amalan-amalan yang berasal dari usahanya, bukan usaha orang lain, agar semua manusia segera mengamalkannya sebelum datang ajalnya, dengan harapan untuk memberikan manfaat bagi dirinya sendiri, tidak menyandarkan dirinya kepada manfaat dari orang lain setelah kematiannya.

Ibadah-ibadah dan ketaatan-ketaatan yang bermanfaat bagi orang yang telah mati, yang berasal dari usaha mereka sendiri, yaitu :

1. Shadaqah jariyyah, adalah shaadaqah mengalir yang pahalanya sampai kepadanya.

2. Ilmu yang bermanfaat, meninggalkan ilmu yang bermanfaat adalah semisal, menulis kitab-kitab, buku-buku ilmu pengetahuan dan sejenisnya.

3. Anak shalih yang mendo'akannya, yakni seorang anak sendiri dan atau kaum muslimin dan muslimat yang mendo'akan kita.

Di sebutkan di dalam hadits shahih dari Abi Hurairah Radhiyallahu‘anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda :

إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ


"Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah segala amalannya, kecuali dari tiga perkara, yaitu : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang mendo'akannya." (H.R. Muslim, Abu Dawud dan An-Nasa’i)

Dan pada riwayat Ibnu Majah dari Abu Qatadah Radhiyallahu‘anhu, dia berkata, bahwasanya Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda :

خَيْرُ مَا يُخَلِّفُ الرَّجُلُ مِنْ بَعْدِهِ ثَلاَثٌ : وَلَدٌ صَالِحٌ يَدْعُو لَهُ وَصَدَقَةٌ تَجْرِي يَبْلُغُهُ أَجْرُهَا وَعِلْمٌ يُعْمَلُ بِهِ مِنْ بَعْدِهِ


"Sebaik-baik apa yang di tinggalkan oleh seseorang setelah kematiannya adalah tiga perkara: anak shalih yang mendo’akannya, shadaqah mengalir yang pahalanya sampai kepadanya dan ilmu yang di amalkan orang setelah (kematian) nya."

Dan di sebutkan pula pada hadits yang lain riwayat Ibnu Majah dan Al-Baihaqi dari Abi Hurairah Radhiyallahu‘anhu, dia berkata : Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ وَمُصْحَفًا وَرَّثَهُ أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ أَوْ بَيْتًا لاِبْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ أَوْ نَهْرًا أَجْرَاهُ أَوْ صَدَقَةً أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ يَلْحَقُهُ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ ‎

 
"Sesungguhnya di antara amalan dan kebaikan seorang mukmin yang akan menemuinya setelah kematiannya adalah : ilmu yang di ajarkan dan di sebarkannya, anak shalih yang di tinggalkannya, mushaf yang di wariskannya, masjid yang di bangunnya, rumah untuk ibnu sabil yang di bangunnya, sungai (air) yang di alirkannya untuk umum, atau shadaqah yang di keluarkannya dari hartanya di waktu sehat dan semasa hidupnya, semua ini akan menemuinya setelah dia meninggal dunia."

Sumber https://wadahsufiyah.blogspot.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel