Mesin Las

Mesin las pada unit peralatan las berdasakan arus yng dikeluarkan pada ujung-ujung elektroda dibedakan menjadi sebagai berikut:

1. Mesin las arus bolak-balik (mesin AC)
Arus listrik bolak-balik atau arus AC yang dihasilkan pembangkit listrik (PLN atau generator AC), sanggup dipakai sebagai sumber tenaga dalam proses pengelasan. Tegangan listrik yang berasal dari pembangkit listrik belum sesuaidengan tegangan yang dipakai untuk pengelasan. Bisa terjadi tegangan terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga besarnya tegangan perlu diubahsuaikan terlebih dahulu dengan cara menurunkan atau menaikkan tegangan. Alat yang dipakai untuk menaikkan atau menurunkan tegangan disebut transformator atau trafo.Kebanyakan trafo yang dipakai pada peralatan las yakni trafo step-down, yaitu trafo yang berfungsi untuk menurunkan tegangan. Hal ini disebabkan listrik dari pembangkit listrik memiliki tegangan yang tinggi (110 volt hingga 240 volt), padahal kebutuhan tegangan yang dikeluarkan oleh mesin las untuk pegelasan hanya 55 volt hingga 85 volt.

Trafo yang dipakai untuk pengelasan memiliki daya yang cukup besar. Untuk mencairkan sebagian logam induk dan elektroda diharapkan energi yang besar. Untuk menghasilkan daya yang besar maka perlu arus yang besar. Dengan fatwa arus yang besar maka perlu kabel lilitan sekunder yang berdiameter besar. Arus yang dipakai untuk pengelasan busur listrik berkisar antara 10 amperesampai 500 ampere. Besarnya arus listrik sanggup diatur sesuai dengan keperluan pengelasan.

2. Mesin las arus searah (mesin DC)
Arus listrik yang dipakai untuk memperoleh nyala busur listrik yakni arus searah. Arus searah ini berasal dari mesin las yng berupa dinamo motor listrik searah. Dinamo sanggup digerakkan oleh motor listrik, motor bensin, motor diesel, dan pelopor mula lainnya. Mesin arus searah yang memakai pelopor mula memerlukan peralatan yng berfungsi sebagai penyearah arus. Penyearah atau rectifier berfungsi untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC).

Mesin las AC dan mesin las DC memiliki kelebihan masing-masing, ibarat terlihat pada tabel 1.


Gangguan-gangguan yang sering timbul dari mesin las yaitu tegangan melemah atau turun dan mesin las terlalu panas. Gangguan-gangguan tersebut menyebabkan mesin las tidak mengeluarkan arus listrik atau nyala busur listrik melemah.


Sumber https://pakarmakalah.blogspot.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel