Cara Mandi Wajib Yang Benar Berdasarkan Sunnah Rosul

Tata cara mandi wajib ialah hal penting yang harus dipelajari oleh setiap umat islam Cara Mandi Wajib yang Benar Menurut Sunnah Rosul

Tata cara mandi wajib ialah hal penting yang harus dipelajari oleh setiap umat islam. Sebab, apabila kau tidak benar ketika melakukannya, maka shalat dan ibadah wajib lainnya akan menjadi sia-sia lantaran tidak sah. Jangankan sah, orang yang sedang dalam keadaan junub atau hadas besar, shalat dan masuk mesjid pun dilarang.

Oleh lantaran itu, dalam artikel yang sedang kau baca sekarang, kita akan sama-sama mempelajari cara mandi wajib yang benar. Ulasannya, sudah saya siapkan di bawah sini;

Baca Juga

Cara Mandi Wajib yang Benar

Pertama-tama, kita akan mengetahui hal apa saja yang mengharuskanmu untuk melaksanakan mandi wajib. Ada sebagian yang dirasakan oleh pria dan perempuan, ada juga yang hanya dirasakan oleh perempuan saja. Berikut ulasannya;

1. Keluarnya Air Mani

Banyak sekali sebab-sebab keluarnya air mani, baik itu berafiliasi tubuh dengan lawan jenis, menggunakan tangan sendiri (onani) atau mimpi basah. Tanda-tanda keluar air mani adalah, ketika keluar tidak konstan, tidak menyembur ibarat air kencing dan tersendat-sendat, dan ketika keluar, kau mencicipi kenikmatan.

Bila masih basah, kedaluwarsa air mani itu ibarat pemutih atau gabungan gandum dan ketika sudah kering, baunya ibarat putih telur. Keluar air mani pun menjadi salah satu tanda, kau memasuki usia balig.

2. Kematian, Kecuali Mereka yang Mati Syahid

Sebelum dishalatkan dan dikuburkan, orang yang meninggal harus dimandikan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk membersihkan jasadnya sebelum bertemu dengan alam akhirat. Bahkan, dalam tata cara memandikan jenazah, diharuskan untuk mengeluarkan kotoran yang ada dalam perutnya.

Namun berbeda dengan orang yang meninggal dengan cara mati syahid, gugur dalam peperangan. Sebab, kata baginda Muhammad, orang yang mati syahid dimandikan oleh para malaikat. Hal ini telah dicontohkannya dalam sebuah peperangan melawan kaum kafirin.

Saat itu, ada seorang sobat Rosul yang gres saja menikah. Seperti pada umumnya, dia melaksanakan malam pertama dengan istrinya. Belum sempat melaksanakan mandi wajib, dia mendapat ajakan untuk berperang, sobat itu ikut perang dan lalu gugur dalam pertempuran. Mengetahui bahwa dia sedang junub, para sobat lain hendak memandikannya, namun Rosulullah melarang mereka lantaran dia melihat mayat sobat tersebut sedang dimandikan oleh para malaikat.

3. Setelah Haid

Poin nomor 3 ini hanya dirasakan oleh kaum Hawa saja. Setelah lepas dari masa haid atau menstruasi, maka perempuan tersebut harus melaksanakan mandi wajib sebelum shalat, berpuasa, menyentuh qur'an atau ibadah-ibadah lainnya.

4. Selesai Nifas

Setelah keluar darah nifas, maka seorang perempuan wajib melaksanakan mandi wajib.

5. Setelah Melahirkan

Setelah melahirkan, maka perempuan harus melaksanakan mandi wajib terlebih dahulu, tidak boleh eksklusif beribadah shalat atau lainnya.

Larangan Bagi Orang yang Sedang Berhadas Besar

Sekarang, kita akan mengetahui wacana hal apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh orang-orang yang memiliki hadas besar. Baik itu orang junub atau perempuan yang sedang haid dan nifas. Berikut di bawah ini;

1. Larangan Untuk Orang Junub

  • Melaksanakan shalat, baik shalat wajib atau pun shalat sunnah
  • Melakukan thawaf, tawaf sendiri ialah salah satu rukun haji
  • Bersentuhan dengan al-qur'an, baik menggenggam atau membawa dengan al-qur'an
  • Diam di masjid berlama-lama

2. Larangan Untuk Orang Haid atau Nifas

  • Semua larangan untuk orang junub
  • Dicerai oleh suami
  • Melaksanakan kewajiban berpuasa
  • Melakukan korelasi badan
  • Menyebrangi masjid

Fardu Mandi Besar

Apa saja sih yang harus kita kerjakan jikalau kita ingin mandi wajib kita sah?.

1. Membaca Niat

Niat dibaca dalam hati ketika pertama kalinya air membasuh salah satu kepingan tubuhmu. Sementara, berikut ialah bacaan niat mandi wajib yang harus kau lafalkan dalam hati;
Nawaitul ghusla lirof'il hadatsil akbari fardhan lillahi ta'ala
Artinya;
Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar, fardhu, lantaran Allah Taala.
Atau,,,
Nawaitu ghusla lirof'il hadatsi kabiron wa shagiron lillahi ta'ala
Artinya;
Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar dan hadas kecilku, fardhu, lantaran Allah Ta'ala.
2. Membasuh Setiap Bagian Tubuh Dengan Merata

Seluruh anggota tubuh harus terbasuh oleh air, jangan hingga ada yang terlewat. Biasanya, bagian-bagian tubuh yang sering terlewatkan oleh orang yang sedang melaksanakan mandi wajib adalah;

  • Telinga kepingan dalam
  • Kulit rambut, sebagian ulama mewajibkan untuk berkeramas ketika melaksanakan mandi wajib
  • Lubang pusar atau udel
  • Lubang dubur, usahakan membasuh lubang dubur dengan seksama
  • Selangkangan
  • Punggung yang sulit terjangkau tangan

Oleh lantaran itu, ketika membasuh bagian-bagian tubuh di atas, usahakan dengan sedetail mungkin

3. Menghilangkan Najis yang Menempel pada Tubuh

Misal, ada tahi ayam yang melekat di sela-sela kuku, maka kita harus membersihkannya ketika melaksanakan mandi wajib.

Sunah Mandi Wajib

Sebagaimana aturan sunah, ketika mandi wajib, apabila kau melaksanakan 5 hal di bawah ini, maka kau akan mendapat pahala. Tapi ketika kau lupa atau malah malas melakukannya, itu tidak apa-apa, mandi wajibmu tetap sah. Berikut di bawah sini;

1. Berwudhu

Dilakukan sebelum mandi, cara berwudhunya tidak beda dengan cara berwudhu ibarat hendak melaksanakan shalat

2. Membaca Basmalah

Lafadz basmalah sendiri ialah 'bismillahirrahmaanir rahiim'. Dilafadzkan sebelum mandi, biasanya berbarengan dengan lafadz niat.

3. Menggosok Badan Sebanyak 3 Kali

Menggosok seluruh anggota tubuh untuk pertama kali hukumnya wajib. Namun, bila kau ingin mendapat pahala sunah, maka kau harus melakukannya sebanyak 3 kali.

4. Mendahulukan Bagian Tubuh Sebelah Kanan

Disunahkan untuk mendahulukan kepingan tubuh sebelah kanan, dibanding kepingan tubuh sebelah kiri, baik ketika menggosok telinga, tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya.

5. Muwalat

Muwalat artinya ialah berkesinambungan. Saat menggosok anggota tubuh, usahakan untuk berturut-turut, tidak tersendat-sendat.

Tata Cara Mandi Wajib yang Benar Berdasarkan Penjelasan di Atas

Setelah mengetahui beberapa klarifikasi yang berafiliasi dengan mandi wajib, kini kita sanggup menyimpulkan urutan-urutan yang kita lakukan ketikan mandi wajib. Sebagai berikut;

1. Berwudhu dengan wudhu ibarat hendak melaksanakan shalat

2. Mengguyurkan air ke rambut sambil melafadzkan basmalah dan niat di dalam hati. Niat sendiri sanggup kau ucapkan dalam bahasa Arab atau bahasa Indonesia

3. Mencuci rambut (atau keramas) dengan cara menyilangkan jari, dengan mendahulukan kepingan kanan

4. Membasuh setiap anggota tubuh dengan merata, dengan cara mendahulukan kepingan kanan, secara berturut-turut dan sebanyak tiga kali

5. Selesai, kini kau sudah sanggup melaksanakan ibadah tanpa was-was apakah mandi wajibmu sudah sah atau tidak

Sahabat muslim dan muslimah, demikian ulasan wacana cara mandi wajib yang benar saya sampaikan, agar sanggup menjawab setiap kegelisahanmu. Penjelasan di atas, saya ambil dari kitab Fthul Qorib.

[Tambahan] Beberapa Hadits yang Berhubungan dengan Mandi Wajib
Dari Ummu Salamah R.Ha, ia bertanya kepada Rasulullah SAW, wahai Rasulullah! Sesungguhnya saya ini perempuan yang sangat berpengaruh jalinan rambut kepalanya, apakah saya boleh mengurainya ketika mandi junub (mandi besar)? Maka Rasulullah menjawab, Jangan, bekerjsama cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu tiga kali guyuran. H.R At-Tirmidzi
Dalam hadits di atas, kita sanggup menyimpulkan bahwa seorang wanita, boleh saja tidak menyela pangkal rambutnya.
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib R.huma, bahwa Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa yang meningggalkan kepingan tubuh yang harus dialiri air dalam mandi janabat walaupun satu rambut untuk tidak dibasuh dengan air mandi itu, maka akan diperlakukan kepadanya demikian dan demikian dari api neraka. HR. Abu Dawud
Seorang perempuan bertanya kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah, saya ialah perempuan yang sangat berpengaruh kepangan/jalinan rambutku, apakah saya harus melepaskannya ketika mandi janabah?” Beliau menjawab: “Tidak perlu, namun cukup bagimu untuk menuangkan air tiga tuangan ke atas kepalamu, lalu engkau curahkan air ke tubuhmu, maka engkau suci.”  HR. Muslim no. 330

Anas bin Malik radiyallahu anhu berkata: “Adalah Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam mengelilingi istri-istrinya (menjima’i mereka secara bergantian -pent.) dengan satu kali mandi.”  HR. Muslim no. 706

Sumber http://islamisdam.blogspot.com/

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel