Pengertian Sikap
Sikap sebagai ”kesiapan dari psike untuk bertindak atau bereaksi dengan cara tertentu.Sikap sering muncul dalam bentuk pasangan,satu disadari sedang yang lainnya tidak di sadari.
Menurut Sri Utami Rahayuningsih, sikap ialah :
1. Berorientasi respon : sikap ialah suatu bentuk dari perasaan,yaitu perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan tidak mendukung pada suatu objek.
2. Berorientasi pada kesiapan respon : sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu,apabila dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon.
3. Berorientasi kepada sketsa triadic : sikap merupakan konstelasi kpmponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami,merasakan,dan berperilaku terhadap suatu objek di lingkungan sekitarnya (Berdasarkan pendapat di atas sikap secara umum ialah keadaan mental dan syaraf dari kesiapan,yang diatur melalui pengalaman yang memperlihatkan efek dinamik atau terarah terhadap respon individu pada semua obyek dan situasi yang ada di sekitarnya.
Menurut Notoatmodjo “Sikap ialah merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulasi atau objek. Sikap secara konkret memperlihatkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial,” sedangkan berdasarkan Widayatun “sikap ialah keadaan mental dan syaraf dari kesiapan, yang diatur melalui pengalaman yang memperlihatkan efek dinamik atau terarah terhadap respon individu pada semua objek dan situasi yang berkaitan dengannya.”
Allport dalam Notoadmodjo, menjelaskan bahwa sikap itu memiliki tiga komponen pokok, yaitu :
1. Kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek.
2. Kehidupan emosional atau penilaian terhadap suatu objek.
3. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave).
Ketiga komponen ini secara bantu-membantu membentuk sikap yang utuh (total attitude), dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi memegang peranan penting.
Terdapat beberapa teori sikap berdasarkan Mar’at yaitu :
1. Teori keseimbangan
Upaya individu untuk tetap konsisten dalam bersikap dalam hidup. Suatu sistem seimbang terjadi apabila seseorang sependapat dengan orang lain yang disukainya. Ketidakseimbangan terjadi kalau seseorang tidak sependapat dengan orang yang disukainya atau sependapat dengan orang yang tidak disukainya.
2. Teori konsistensi kognitif-afektif
Fokusnya pada bagaimana seseorang berusaha menciptakan kognisi mereka konsisten dengan afeksinya. Penilaian seseorang terhadap suatu insiden akan mempengaruhi keyakinannya.
3. Teori ketidaksesuaian
Individu menyelaraskan elemen-elemen kognisi,pemikiran atau struktur (konsonansi:selaras)
4. Teori atribusi
Individu mengetahui akan sikapnya dengan mengambil kesimpulan dari perilakunya sendiri dan persepsinya perihal situasi. Implikasinya ialah perubahan sikap seseorang menjadikan kesimpulan pada orang tersebut bahwa sikapnya berubah.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas sanggup disimpulkan bahwa sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulasi atau objek yang diatur melalui pengalaman yang memperlihatkan efek dinamik terhadap respon individu pada semua objek dan situasi yang berkaitan dengannya.
Sumber https://pakarmakalah.blogspot.com/
Menurut Sri Utami Rahayuningsih, sikap ialah :
1. Berorientasi respon : sikap ialah suatu bentuk dari perasaan,yaitu perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan tidak mendukung pada suatu objek.
2. Berorientasi pada kesiapan respon : sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu,apabila dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon.
3. Berorientasi kepada sketsa triadic : sikap merupakan konstelasi kpmponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami,merasakan,dan berperilaku terhadap suatu objek di lingkungan sekitarnya (Berdasarkan pendapat di atas sikap secara umum ialah keadaan mental dan syaraf dari kesiapan,yang diatur melalui pengalaman yang memperlihatkan efek dinamik atau terarah terhadap respon individu pada semua obyek dan situasi yang ada di sekitarnya.
Menurut Notoatmodjo “Sikap ialah merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulasi atau objek. Sikap secara konkret memperlihatkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial,” sedangkan berdasarkan Widayatun “sikap ialah keadaan mental dan syaraf dari kesiapan, yang diatur melalui pengalaman yang memperlihatkan efek dinamik atau terarah terhadap respon individu pada semua objek dan situasi yang berkaitan dengannya.”
Allport dalam Notoadmodjo, menjelaskan bahwa sikap itu memiliki tiga komponen pokok, yaitu :
1. Kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek.
2. Kehidupan emosional atau penilaian terhadap suatu objek.
3. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave).
![]() |
Sikap |
Ketiga komponen ini secara bantu-membantu membentuk sikap yang utuh (total attitude), dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi memegang peranan penting.
Terdapat beberapa teori sikap berdasarkan Mar’at yaitu :
1. Teori keseimbangan
Upaya individu untuk tetap konsisten dalam bersikap dalam hidup. Suatu sistem seimbang terjadi apabila seseorang sependapat dengan orang lain yang disukainya. Ketidakseimbangan terjadi kalau seseorang tidak sependapat dengan orang yang disukainya atau sependapat dengan orang yang tidak disukainya.
2. Teori konsistensi kognitif-afektif
Fokusnya pada bagaimana seseorang berusaha menciptakan kognisi mereka konsisten dengan afeksinya. Penilaian seseorang terhadap suatu insiden akan mempengaruhi keyakinannya.
3. Teori ketidaksesuaian
Individu menyelaraskan elemen-elemen kognisi,pemikiran atau struktur (konsonansi:selaras)
4. Teori atribusi
Individu mengetahui akan sikapnya dengan mengambil kesimpulan dari perilakunya sendiri dan persepsinya perihal situasi. Implikasinya ialah perubahan sikap seseorang menjadikan kesimpulan pada orang tersebut bahwa sikapnya berubah.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas sanggup disimpulkan bahwa sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulasi atau objek yang diatur melalui pengalaman yang memperlihatkan efek dinamik terhadap respon individu pada semua objek dan situasi yang berkaitan dengannya.
Sumber https://pakarmakalah.blogspot.com/