Sesungguhnya Kecerdikan Anyir Syetan Itu Yakni Lemah

 Syetan itu yaitu musuh yang kasatmata bagi insan Sesungguhnya Tipu Daya Syetan Itu Adalah Lemah

Syetan itu yaitu musuh yang kasatmata bagi manusia. Ia menunggu ketika lalainya insan dan dengan tipu dayanya, syetan selalu membuat insan melalaikan tugasnya untuk senantiasa beribadah kepada Allah. Tetapi meskipun begitu, sebenarnya semua tipu muslihat syetan itu yaitu lemah, insan sendirilah yang membuatnya jatuh. 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

الَّذِينَ آمَنُواْ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَالَّذِينَ كَفَرُواْ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُواْ أَوْلِيَاء الشَّيْطَانِ

Baca Juga

إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا

“Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, karena itu perangilah kawan-kawan syetan itu, karena sebenarnya tipu muslihat syetan itu yaitu lemah”. (QS. an-Nisa’4:76).

Allah tidak membuat setan sebagai setan. Dengan dalil bahwa selama beribu tahun. Keberadaan setan, tidaklah merugikan bagi orang beriman dan bagi yang ingin melintasi rel kebenaran. Syetan di alam semesta hanya sekedar penyeru dan pengajak saja; artinya setan hanya mengajak insan untuk menyimpang dan tersesat. 

Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak menunjukkan kekuasaan kepadanya untuk menaklukkan jiwa-jiwa dan dominasi atasnya.

"Sesungguhnya kekuasaan setan hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukanya dengan Allah." (Qs. Al-Nahl [16]:99)

Atas alasan ini di hari tamat zaman sebagian orang yang disesatkan berjumpa dengan setan, kemudian setan berdalih kepada mereka, "Dan setan berkata tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan, “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu komitmen yang benar, dan saya pun telah menjanjikan kepadamu, tetapi saya menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekadar) saya menyerumu, kemudian kau mematuhi seruanku. Oleh karena itu janganlah kau mencercaku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri." (Qs. Ibrahim [14]:22)

Ajaran-ajaran Alquran menegaskan bahwa kiprah setan dalam menyimpangkan dan menyesatkan insan hanya berada pada tataran menyeru dan mengajak. Ia sekali-kali tidak memaksa insan untuk menentukan jalan kesesatan; karena insan merupakan obyek dari dua seruan.

Pertama,obyek seruan Tuhan dan kedua obyek seruan setan. Manusialah yang menentukan salah satu dari dua seruan ini. Akan tetapi tatkala manusia, dengan selera dan kehendaknya sendiri, memenuhi seruan dan permintaan setan dan menjadikannya sebagai contoh dan mematuhi perintah-perintahnya, maka setan kemudian mendominasinya kemudian menggiringnya kepada kebinasaan.

"Sesungguhnya kekuasaan setan hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin." (Qs. Al-Nahl [16]:100)

Untuk melemahkan tipu muslihat syetan, yang perlu kita lakukan yaitu :
1)  Berlindung  kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
2)  Senantiasa berusaha untuk berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
3)  Memohon santunan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
4)  Menjahui sarana yang sanggup mengantarkan kepada syaitan.

Sudah selayaknya, insan meragukan segala bisikan dan tipudaya syetan yang tersembunyi dan kejahatan yang dihembuskannya dengan senantiasa berdo’a kepada-Nya, dan menguatkan keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala semoga tidak jatuh ke lembah kemaksiatan. 

Wallahu a’lam bishawab.

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel