Model Pembelajaran

Pengertian Model Pembelajaran - Model pembelajaran berdasarkan Joyce dan Weil ialah suatu planning atau teladan yang sanggup digunakan untuk membentuk kurikulum atau planning pembelajaran jangka panjang, merancang bahan-bahan pembeajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Sementara Agus Suprijono mengemukakan maksud dari model pembelajaran ialah teladan yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial.

Dari definisi di atas penulis sanggup menyimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan keseluruhan komponen yang akan diterapkan dalam pembelajaran. Komponen-komponen tersebut termasuk pendekatan yang akan digunakan, tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, dan pengelolaan kelas.

Model Pembelajaran Quantum Teaching

Baca Juga

a. Pengertian Quantum Teaching
Quantum Teaching ialah tubuh ilmu pengetahuan dan metodologi yang digunakan dalam rancangan, penyajian, dan fasilitasi SuperCamp.Supercamp ialah sebuah daerah pendidikan internasional yang menekankan perkembangan keterampilan akademis serta keterampilan pribadi.

DePorter mengemukakan bahwa model pembelajaran Quantum Teaching ialah perubahan pembelajaran yang meriah, dengan segala nuansanya dan membuat lingkungan mencar ilmu yang efektif. Quantum Teaching berfokus pada kekerabatan dinamis dalam lingkungan kelas atau
interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar. Model pembelajaran ini menekankan kegiatannya pada pengembangan potensi insan secara optimal melalui cara-cara yang sangat manusiawi, yaitu mudah, menyenangkan, dan memberdayakan.

Menurut Surya mengemukakan model pembelajaran Quantum Teaching hampir sama dengan sebuah “simfoni” dalam pembelajaran, terdapat unsur-unsur pembentuk yang dibagi menjadi dua kategori, terdiridari konteks dan isi. Pengertian konteks ialah latar belakang pengalaman guru, sedangkan isi merupakan penyajian materi pelajaran atau fasilitasi.

Dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa model pembelajaran Quantum Teaching menawarkan cara-cara gres untuk meningkatkan proses pembelajaran melalui perkembangan kekerabatan dan pengubahan belajar. Quantum Teaching juga mempunyai petunjuk bagaimana cara untuk membuat lingkungan mencar ilmu yang efektif dan menarik sehingga membuat siswa lebih antusias dan bahagia dalam mengikuti pembelajaran. Model pembelajaran Quantum Teaching juga mempunyai kerangka rancangan belajar, prinsip-prinsip, tujuan, manfaat, keunggulan, dan petunjuk pelaksanaan.

b. Asas Utama Quantum Teaching
Asas Utama Quantum Teaching ialah Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka. Maksud dari Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka mengingatkan kita pada pentingnya memasuki dunia murid sebagai langkah pertama. Karena tindakan ini akan menawarkan izin guru untuk memimpin, menuntun, dan memudahkan perjalanan siswa menuju kesadaran dan ilmu pengetahuan yang lebih luas. Caranya dengan
mengaitkan apa yang akan di ajarkan dengan sebuah peristiwa, pemikiran, atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah, sosial, atletik, musik, seni, rekreasi, atau akademis mereka. Setelah kaitan itu terbentuk, guru sanggup membawa siswa ke dalam dunia guru, dan memberi siswa pemahaman mengenai isi dunia itu. Dalam hal ini ialah pembelajaran di kelas.

Dalam interaksi edukatif yang berlangsung terjadi interaksi yang bertujuan. Guru dan siswalah yang menggerakkannya. Interaksi yang bertujuan itu disebabkan gurulah yang memaknainya dengan membuat lingkungan yang bernilai edukatif demi kepentingan siswa dalam belajar. Guru ingin menawarkan layanan yang terbaik kepada siswa, dengan membuat lingkungan yang menyenangkan dan menggairahkan. Guru berusaha menjadi pembimbing yang baik dengan peranan yang cerdik dan bijaksana, sehingga tercipta kekerabatan dua arah yang serasi antara guru
dan murid.

c. Prinsip Quantum Teaching
Selain asas utama, Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka. Quantum Teaching juga mempunyai lima prinsip atau kebenaran tetap yang dikemukakan oleh DePorter.
Prinsip-prinsip tersebut adalah:

1. Segalanya Berbicara
Segalanya berbicara mulai dari lingkungan kelas hingga gerakan tubuh anda mengirimkan pesan perihal mencar ilmu yang akan disampaikandalam pembelajaran. Sehingga gerakan tubuh sanggup dijadikan alat bantu
untuk memberikan materi pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran tidak hanya guru yang berhak berbicara, akan tetapi siswa juga mempunyai hak untuk bicara. Hak siswa berbicara untuk saling berargumentasi dan bertanya perihal materi pelajaran yang diajarkan.
2. Segalanya Bertujuan
Seorang guru atau siswa harus mempunyai tujuan dalam suatu pembelajaran. Seorang guru harus mempunyai tujuan yang terang dalam menyusun materi pembelajaran yang akan diberikan pada siswa. Siswa juga harus tahu apa tujuan dari meraka mempelajari materi yang diajarkan oleh guru. Hal ini biar guru maupun siswa tidak melenceng dari tujuan utama melaksanakan proses pembelajaran suatu materi.
3. Pengalaman sebelum Pemberian Nama
Prinsip ini megajarkan kepada siswa biar mereka bisa menggerakkan rasa ingin tahunya. Oleh lantaran itu, proses mencar ilmu paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami isu sebelum mereka memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari.
4. Akui Setiap Usaha
Belajar berarti melangkah keluar dari kenyamanan. Tidak bisa dipungkiri bahwa mencar ilmu itu mengandung resiko. Maka pada ketika siswa mengambil langkah ini, mereka patut mendapat legalisasi atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka.
5. Jika Layak Dipelajari, Maka Layak Pula Dirayakan
Perayaan ialah sarapan bagi pelajar juara. Perayaan menawarkan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi positif dengan belajar. Rayakan atas keberhasilan siswa dalam
mempelajari suatu materi yang disampaikan dengan baik, sehingga siswa sanggup menguasai materi tersebut. Perayaan menawarkan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar.
Sebagai seorang pendidik harus menawarkan kebanggaan kepada siswa yang aktif berinteraksi pada ketika pelajaran, baik bertanya maupun menjawab pertanyaan perihal materi yang disampaikan.

Penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching sanggup membantu siswa mencar ilmu dengan baik dan menumbuhkan motivasi belajar. Model pembelajaran Quantum Teaching melibatkan semua aspek kepribadian manusia, pikiran, perasaan, dan bahasa tubuh. Pembelajaran yang menarik dan meriah tidak akan membuat bosan ketika proses mencar ilmu mengajar berlangsung. Hal ini tentunya membuat siswa menyukai pelajaran yang diajarkan.

Dengan prinsip-prinsip tersebut, maka guru akan menjadi sangat dekat dengan siswa dalam proses mencar ilmu mengajar di kelas. Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran bertugas mendampingi dan mengantarkan siswa untuk mendapat informasi, ide, keterampilan, cara berfikir, memunculkan
kreativitas, dan mengekspresikan ide.

d. Kerangka Rancangan Belajar Quantum Teaching
Kerangka rancangan mencar ilmu Quantum Teaching dikenal dengan istilah “TANDUR”. Di bawah ini ialah tinjauan dan makna sekilas perihal TANDUR19 yang telah diadaptasi dengan planning pelaksanaan pembelajaran di kelas pada materi seni rupa murni:
• Tumbuhkan
Pada tahap ini guru memberi pertanyaan seputar materi untuk mengukur kemampuan siswa dan mengaitkan dengan pengalaman siswa. Setelah siswa merespon pertanyaan-pertanyyan dari guru, maka saatnya guru menanamkan kepada siswa apa itu seni rupa murni, teknik apa saja yang
akan digunakan dalam menggambar, serta apa keuntungannya bagi siswa yang dikenal dengan AMBAK.
• Alami
Unsur ini memberi pengalaman kepada siswa, mempelajari suatu hal dalam kehidupan nyata. Pada tahap ini siswa bisa secara pribadi membuat karya seni rupa murni yakni seni lukis dengan mengaitkan insiden yang pernah di alami. Pengalaman mereka sanggup merangsang pemikiran untuk
menuangkan ide-ide ke dalam karya seni lukis, yakni apresiasi terhadap karya seni rupa murni.

• Namai
Setelah siswa praktek secara pribadi membuat karya seni rupa murni dengan media yang belum pernah digunakan sebelumnya, siswa menjadi penasaran, penuh pertanyaan mengenai teknik menggambar yang telah dihasilkan. Pemberian nama tersebut akan menjawab rasa ingin tau siswa
yang jadinya mereka akan semakin mengingat teknik menggambar apa saja yang telah mereka pelajari. Disinilah siswa sanggup mengetahui informasi, fakta, teknik, pemikiran, dan sebagainya berdasarkan pengalaman biar pengetahuan tersebut berarti.
• Demonstrasikan
Demonstrasi merupakan ungkapan kembali apa yang telah mereka lakukan untuk meterjemahkan dan menerapkan pengetahuan mereka. Pada tahap ini, siswa akan mendemostrasikan bagaimana beliau bisa menggambar dengan teknik yang sudah digunakan. Siswa bisa mengetahui teknik apa saja yang digunakan untuk mencipta karya seni rupa murni melalui isu dari teman. Pada unsur ini, guru menawarkan kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan bahwa mereka tahu. Siswa akan merasa hebat dan lebih percaya diri sesudah bisa mendemonstrasikan apa yang telah mereka buat dengan hasil yang memuaskan.


• Ulangi
Setelah siswa mendemonstrasikan teknik menggambar yang telah mereka buat, seluruh siswa tentunya sudah menyimak dan memperhatikan nama teknik yang digunakan untuk mencipta karya seni rupa murni dan bagaimana cara membuatnya. Disinilah guru menawarkan pertanyaan flash back mengenai apa yang sudah di demonstrasikan oleh teman-teman. Dengan demikian siswa sanggup mengetahui kemampuan pada dirinya bahwa “aku tahu dan saya memang tahu ini”.
• Rayakan
Jika layak dipelajari maka layak pula untuk dirayakan. Setelah melalui beberapa prinsip sebelumnya, maka guru menawarkan legalisasi atas keberhasilan siswa dalam melaksanakan teknik Seni Rupa Murni yang belum umum digunakan dengan memajang hasil karya siswa di mading kelas
lengkap dengan identitas. Dengan prinsip ini, maka siswa merasa keberadaan serta hasil karyanya diakui di lingkungan sekolah.

e. Unsur-Unsur Quantum Teaching
Model pembelajaran Quantum Teaching memadukan beberapa unsur-unsur pembelajaran, diantaranya ialah sebagai berikut : lingkungan, suasana, landasan, dan rancangan. Unsur-unsur tersebut akan dibahas lebih jauh pada klarifikasi dibawah ini:
• Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud ialah lingkungan di dalam kelas harus ditata dengan baik. Misalnya pencahayaan, warna, pengaturan meja dan kursi, tanaman, musik, dan semua sarana prasarana yang mendukung proses mencar ilmu mengajar harus tertata dengan baik.
• Suasana
Suasana juga sangat menghipnotis aktivitas mencar ilmu mengajar di kelas. Seeorang guru harus memperhatikan suasana di dalam kelas yang meliputi pemilihan bahasa dan perilaku terhadap pembelajaran. Jika guru membawa suasana yang gembira maka kegembiraan juga akan tercermin
dalam pembelajaran. Begitu pulan sebaliknya, dengan suasana ruan kelas yang tidak menyenangkan maka siswa menjadi bermalas-malasan dalam pembelajaran.
• Landasan
Landasan ialah kerangka kerja. Guru dan siswa harus mempunyai pedoman untuk melaksanakan proses pembelajaran, sehingga apa yang akan dilakukan sudah terlihat di awal. Landasan yang termasuk disini ialah tujuan, keyakinan, kesepakatan, kebijakan, prosedur, dan hukum bersama yang memberi guru dan siswa sebuah pedoman untuk bekerja dalam komunitas belajar.
• Rancangan
Seorang guru harus bisa membuat rancangan yang sanggup menumbuhkan minat siswa, kreativitas siswa, mendalami makna, dan memperbaiki proses tukar menukar isu terhadap siswa secara terus menerus. Sehingga tujuan awal dalam proses pembelajaran bisa tercapai dengan baik.

f. Keunggulan Quantum Teaching
Model pembelajaran Quantum Teaching mempunyai keunggulan yang jarang dimiliki oleh model lain. Ada empat keunggulan model pembelajaran Quantum Teaching yang cukup menonjol diantaranya adalah:
1) Adanya unsur demonstrasi dalam pengajaran. Pembelajaran Quantum
Teaching menawarkan kesempatan yang luas pada seluruh siswa untuk terlibat aktif dan pertisipasi dalam tahapan-tahapan kajian terhadap suatu mata pelajaran,
2) Adanya kepuasan pada diri siswa,
3) Ada unsur pemantapan dalam menguasai materi atau suatu keterampilan yang diajarkan,
4) Adanya unsur kemampuan dalam merumuskan temuan yang dihasilkan siswa, dalam bentuk konsep, teori, model, dan sebagainya.

Pada tumpuan lain menyebutkan keunggulan model Quantum Teaching
sebagai berikut:
1. Dapat membimbing penerima didik kearah berfikir yang sama dalam satu akses pikiran yang sama,
2. Quantum Teaching lebih melibatkan siswa, maka ketika proses pembelajaran perhatian murid sanggup dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru, sehingga hal yang penting itu sanggup diamati secara teliti,
3. Gerakan dan proses dipertunjukan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan yang banyak,
4. Proses pembelajaran menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.
5. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan sanggup mencoba melakukannya sendiri,
6. Karena model pembelajaran Quantum Teaching membutuhkan kreativitas dari seorang guru untuk merangsang impian bawaan siswa untuk belajar, maka secara tidak pribadi guru terbiasa untuk berfikir kreatif setiap harinya,
7. Pelajaran yang diberikan oleh guru gampang diterima atau dimengerti oleh siswa.




Sumber https://pakarmakalah.blogspot.com/

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel