Dia Yang Hilang Dari Rencanaku

Aku berjibaku dengan perasaan ragu berbulan-bulan lamanya....

Hanya karna salah persepsi, sempat berputus asa dan ingin mengalah, kemudian pergi. Seandainya keyakinanku tidak segera datang, mungkin Dia hanya akan menjadi seseorang yang terlewatkan begitu saja.

Hanya butuh sedikit alasan sampai balasannya Aku mantap menciptakan rencana-rencana masa depan yang ada Dia di dalamnya.

Alasan yang semakin menguatkan doa-doa di malam hariku yang penuh harap. Jika Dia baik untukku, maka mudahkanlah ya Allah. Jika tidak, bantu saya mengikhlaskannya.

Juga alasan yang semakin menguatkan gejala alam sampai saya yakin, Dia... Dialah orangnya.

Dengan pertimbangan berbulan lamanya, dan dengan segala gejala alam yang ada, juga dengan penuh akidah Dialah orangnya, saya mengutarakannya.

Sebuah niatan komitmen suci berbingkai rencana-rencana masa depan yang ingin saya berdiri dengannya.

Aku telah melihatnya ada di setiap rencana-rencana masa depanku.
Dalam kisah suka maupun duka.
Terus bersama sampai simpulan kisah dan berakhir di Jannah.

Tapi... Ternyata komitmen karna Allah yang Aku tawarkan tak cukup indah untuk Dia dan Keluarganya terima. Sakit itu pasti, tapi ini niscaya keputusan yang terbaik dari Allah.

Semua yang terjadi di dunia ini, semua sudah Allah rencanakan. Bahkan daun yang jatuh dari tangkainya tidak lepas dari rencanaNya.

Saat Dia dan Keluarganya tak menerimaku, bekerjsama Allah lah yang tak menerimaku. Makara Aku berlepas diri dari rasa dendam dan amarah. Karna Aku tak mungkin kuasa mendendam Allah yang maha kuasa.

Sering kali saya bertanya... Apa planning Allah sesudah ini untukku?

Yang Aku tau sekarang, Dia yang saya harapkan telah hilang dari rencana-rencanaku. Rencana yang hanya tinggal planning tanpa sempat menjadi realita.

Ini bukan simpulan kisah yang Aku harapkan. Tapi setidaknya Aku tidak akan menyesalinya di masa depan. Aku telah berjuang untuk apa yang Aku yakini dan itu lebih dari cukup meski Aku tak mendapatkanya.

Teruntuk Dia yang hilang dari rencanaku...

Aku mengikhlaskanmu dengan sepenuh hati. Aku mendoakanmu agar Kamu dan Keluargamu selalu bahagia, kini ataupun nanti. Semoga apa yang menjadi harapanmu menjadi kenyataan senang yang membahagiakan.

Mohon maaf atas semua dosa yang pernah Aku perbuat padamu. Aku permisi pergi, bila Kita memang berjodoh, Kita akan sanggup bertemu lagi dalam keadaan yang lebih baik.
Sumber http://www.ekokurniady.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel