3 Keutamaan Ayat Kursi Berdasarkan Hadits Nabi
Keutamaan Ayat Kursi – Betapa agungnya al-Quran yang memiliki banyak keutamaan disetiap ayatnya. Termasuk diantara ayat teragung dalam Al-Quran iyalah ayat kursi. Ayat kursi memiliki banyak sekali keutamaan. Diantaranya akan kami jelaskan dalam beberapa hadits sebagai berikut :
Keutamaan Ayat Kursi Sebagai Pengusir Setan
Setan adalah makhluk Allah dari kalangan jin dan manusia yang sangat menentang kepada penciptanya. Mereka adalah makhluk terburuk yang memiliki misi utama untuk menyesatkan Nabi Adam ‘alaihis salam beserta anak turunnya agar menjadi teman mereka di dalam neraka. Mereka melakukan segala upadaya licik mereka agar berhasil menjalankan misinya.
Tetapi tahukah Anda? Bahwa setan ternyata adalah makhluk yang sangat lemah. Mereka sendiri telah memberitahukan kelemahannya tersebut kepada manusia sebagaimana yang dikisahkan dalam hadits berikut ini :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: وَكَّلَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ، فَأَتَانِي آتٍ فَجَعَلَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ فَأَخَذْتُهُ، وَقُلْتُ: وَاللَّهِ لَأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: إِنِّي مُحْتَاجٌ، وَعَلَيَّ عِيَالٌ وَلِي حَاجَةٌ شَدِيدَةٌ، قَالَ: فَخَلَّيْتُ عَنْهُ
Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu berkata : “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam mewakilkanku untuk menjaga (tempat penyimpanan) zakat fitrah. Lalu ada seseorang yang datang padaku dan menumpahkan makanan lalu akupun menangkapnya.” Aku berkata : “Demi Allah, sungguh akan aku laporkan kamu pada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam.” Ia berkata : “Sesungguhnya aku membutuhkan, dan aku memiliki keluarga serta aku sangat memerlukannya.” Abu Hurairah berkata : “Maka akupun membebaskannya”
فَأَصْبَحْتُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا أَبَا هُرَيْرَةَ، مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ البَارِحَةَ، قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، شَكَا حَاجَةً شَدِيدَةً، وَعِيَالًا، فَرَحِمْتُهُ، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ، قَالَ: أَمَا إِنَّهُ قَدْ كَذَبَكَ، وَسَيَعُودُ، فَعَرَفْتُ أَنَّهُ سَيَعُودُ، لِقَوْلِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّهُ سَيَعُودُ
Lalu ketika pagi hari, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Wahai Abu Hurairah, apa yang kamu lakukan pada tawananmu kemarin?” Abu Hurairah berkata : “Aku mengatakan, wahai Rasulullah, ia mengeluhkan keperluan yang berat, dan keluarganya, akhirnya aku mengasihaninya, dan akupun membebaskan jalannya.” Beliau bersabda : “Ingatlah, sesungguhnya ia berdusta padamu, dan ia akan kembali.” Akupun tahu bahwa dia akan kembali karena Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam mengatakan bahwa ia akan kembali.
فَرَصَدْتُهُ، فَجَاءَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ، فَأَخَذْتُهُ، فَقُلْتُ: لَأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: دَعْنِي فَإِنِّي مُحْتَاجٌ وَعَلَيَّ عِيَالٌ، لاَ أَعُودُ، فَرَحِمْتُهُ، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ، فَأَصْبَحْتُ، فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا أَبَا هُرَيْرَةَ، مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ شَكَا حَاجَةً شَدِيدَةً، وَعِيَالًا، فَرَحِمْتُهُ، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ، قَالَ: أَمَا إِنَّهُ قَدْ كَذَبَكَ وَسَيَعُودُ.
Lalu aku mengintainya, ternyata ia datang dan menumpahkan makanan, lalu aku menangkapnya, dan aku berkata : “Sungguh akan aku laporkan kamu pada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam.” Ia berkata : “Biarkanlah aku, sesungguhnya aku membutuhkannya, aku memiliki keluarga, dan aku tidak akan kembali.” Lalu aku mengasihaninya, dan membebaskan jalannya. Di pagi hari, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda padaku : “Wahai Abu Hurairah, apa yang engkau lakukan pada tawananmu?” Aku berkata : “Wahai Rasulullah, ia mengeluhkan keperluan yang berat, dan keluarga, akupun mengasihinanya, lalu aku membebaskan jalannya.” Beliau bersabda : “Ingatlah, sesungguhnya ia telah berdusta padamu dan ia akan kembali.”
فَرَصَدْتُهُ الثَّالِثَةَ، فَجَاءَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ، فَأَخَذْتُهُ، فَقُلْتُ: لَأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ، وَهَذَا آخِرُ ثَلاَثِ مَرَّاتٍ، أَنَّكَ تَزْعُمُ لاَ تَعُودُ، ثُمَّ تَعُودُ قَالَ: دَعْنِي أُعَلِّمْكَ كَلِمَاتٍ يَنْفَعُكَ اللَّهُ بِهَا، قُلْتُ: مَا هُوَ؟ قَالَ: إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ، فَاقْرَأْ آيَةَ الكُرْسِيِّ: {اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّومُ} [البقرة: 255]، حَتَّى تَخْتِمَ الآيَةَ، فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ، وَلاَ يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ
Lalu aku mengintainya yang ketiga kalinya, ia pun datang dan menumpahkan makanan, lalu aku menangkapnya, dan aku berkata : “Sungguh akan aku laporkan kamu pada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, dan ini adalah yang terakhir ketiga kalinya, sesungguhnya kamu telah menyatakan tidak akan kembali, tetapi kemudian kamu kembali!” Ia berkata : “Tinggalkan aku maka engkau akan aku ajarkan sebuah kalimat yang Allah akan memberikan manfaat padamu sebab ayat tersebut.” Aku berkata : “Apa itu?” Ia berkata : “Ketika engkau bertempat di tempat tidurmu maka bacalah ayat kursi [Allahu laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyum] (Allah itu tidak ada sesmbahan yang berhak disembah kecuali Dia yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri) sampai selesainya ayat, (apabila engkau membacanya) maka sesungguhnya engkau akan mendapat penjagaan dari Allah yang tidak akan berhenti kepadamu, dan sungguh setan tidak akan mendekat kepadamu sampai pagi hari.” Aku pun membebaskan jalannya.
فَأَصْبَحْتُ فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ البَارِحَةَ، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، زَعَمَ أَنَّهُ يُعَلِّمُنِي كَلِمَاتٍ يَنْفَعُنِي اللَّهُ بِهَا، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ، قَالَ: مَا هِيَ، قُلْتُ: قَالَ لِي: إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الكُرْسِيِّ مِنْ أَوَّلِهَا حَتَّى تَخْتِمَ الآيَةَ: {اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّومُ} [البقرة: 255]، وَقَالَ لِي: لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ، وَلاَ يَقْرَبَكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ - وَكَانُوا أَحْرَصَ شَيْءٍ عَلَى الخَيْرِ - فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ، تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ مُنْذُ ثَلاَثِ لَيَالٍ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ، قَالَ: لاَ، قَالَ: ذَاكَ شَيْطَانٌ
Di pagi hari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda padaku : “Apa yang kamu lakukan pada tawananmu semalam?” Aku berkata : “Wahai Rasulullah, ia menyatakan bahwa ia mengajarkan padaku suatu kalimat yang mana Allah akan memberikan manfaat padaku sebab kalimat tersebut, lalu aku membebaskn jalannya.” Beliau bertanya : “Apa itu?” Aku berkata : “Ia berkata padaku : Ketika engkau bertempat di tempat tidurmu maka bacalah ayat kursi dari awal sampai ayatnya selesai, [Allahu laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyum] (Allah itu tidak ada sesmbahan yang berhak disembah kecuali Dia yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri),Ia berkata padaku : (apabila engkau membacanya) maka sesungguhnya engkau akan mendapat penjagaan dari Allah yang tidak akan berhenti kepadamu, dan sungguh setan tidak akan mendekat kepadamu sampai pagi hari.” - Dan mereka sangat ingin sesuatu yang baik. – dan Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Ingatlah, sesungguhnya ia telah jujur padamu, padahal asalnya ia pendusta, apakah engkau tahu siapa yang mengajakmu bicara sejak tiga malam lalu wahai Abu Hurairah?” Ia berkata : “Tidak.” Beliau bersabda : “Dia adalah setan.”
(HR. Bukhari)
Dari kisah tersebut menggambarkan kepada kita bahwa disunnahkan membaca ayat kursi ketika hendak tidur. Dengan membaca ayat tersebut maka Allah akan menjaganya hingga pagi hari dan setan tidak akan berani mendekat kepadanya. Ada beberapa faedah yang dapat kita ambil dari bab ini berdasarkan hadits tersebut antara lain :
- Setan bisa menyamar, menampakkan diri dan berinteraksi dengan manusia.
- Sifat asli setan adalah pembohong, namun adakalanya ia jujur.
- Tidak diperkenankan serta merta mengambil ilmu dari setan tanpa klarifikasi dengan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, karena sifat asli mereka adalah pendusta.
- Disunnahkan membaca ayat kursi ketika hendak tidur.
- Membaca ayat kursi akan mendatangkan penjagaan dari Allah dan tidak akan didekati oleh setan.
- Diantara setan juga ada yang memakan makanan yang dimakan manusia.
- Setan juga ada yang miskin, karena mereka merupakan makhluk dari golongan jin.
Keutamaan Ayat Kursi Sebagai Ayat Teragung
Segala ayat dalam al-Quran adalah ayat yang sangat agung. Namun, terdapat satu ayat yang paling agung di antara semua ayat yang ada dalam al-Quran, ialah ayat kursi. Dalam hadits diriwayatkan :
عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا أَبَا الْمُنْذِرِ، أَتَدْرِي أَيُّ آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللهِ مَعَكَ أَعْظَمُ؟ قَالَ: قُلْتُ: اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: يَا أَبَا الْمُنْذِرِ أَتَدْرِي أَيُّ آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللهِ مَعَكَ أَعْظَمُ؟ قَالَ: قُلْتُ: {اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ} [البقرة: 255]. قَالَ: فَضَرَبَ فِي صَدْرِي، وَقَالَ: وَاللهِ لِيَهْنِكَ الْعِلْمُ أَبَا الْمُنْذِرِ
Dari Ubay bin Ka’b berkata : Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Wahai Abu al-Mundzir, apakah kamu mengetahui ayat dari kitab Allah yang menurutmu paling agung?” Aku menjawab : “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau bersabda : “Wahai Abu al-Mundzir, apakah kamu mengetahui ayat dari kitab Allah yang menurutmu paling agung?” Aku menjawab : “[Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum] (Allah itu tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri)” Lalu beliau memegang dadaku dan bersabda : “Demi Allah, karena Ilmu yang memudahkanmu wahai Abu al-Mundzir.” (HR. Muslim)
Keutamaan Ayat Kursi Sebagai Sayyidnya Segala Ayat
Sebagaimana dalam suatu perkumpulan, maka akan ada pemimpin dalam perkumpulan tersbut. Ayat kursi adalah pemimpinnya ayat dalam al-Quran karena isinya yang sangat agung. Dalam hadits tirmidzi diriwayatkan :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لِكُلِّ شَيْءٍ سَنَامٌ، وَإِنَّ سَنَامَ القُرْآنِ سُورَةُ البَقَرَةِ وَفِيهَا آيَةٌ هِيَ سَيِّدَةُ آيِ القُرْآنِ، هِيَ آيَةُ الكُرْسِيِّ.
هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ، لاَ نَعْرِفُهُ إِلاَّ مِنْ حَدِيثِ حَكِيمِ بْنِ جُبَيْرٍ.
وَقَدْ تَكَلَّمَ شُعْبَةُ فِي حَكِيمِ بْنِ جُبَيْرٍ وَضَعَّفَهُ.
Dari Abu Hurairah berkata : Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Segala sesuatu memiliki punuk, dan sesungguhnya punuknya al-Quran adalah surat al-Baqarah yang di dalamnya terdapat sayyidnya semua al-Qur’an yaitu ayat kursi.” (HR. Tirmidzi)
Ini hadits asing, kami tidak mengetahuinya kecuali dari haditsnya Hakim bin Jubair.
Sungguh Syu’bah telah mengatakan perihal Hakim bin Jubair dan ia mendla’ifkannya.
Sumber https://www.nasehatquran.com/