Kerja Di Digital Agency Itu Ngapain Aja Sih? (Curcol Perjalanan Karir)
Holla teman-teman. Jika teman-teman hingga ke halaman blog ini berarti teman-teman tertarik atau sedang mencari tau wacana digital agency. Bener kan ya...? 😁
Langsung saja, saya akan bercerita wacana perjalanan karir saya hingga masuk ke dunia digital agency atau lebih tepatnya digital advertising agency.
Bermula ketika saya membaca sebuah status facebook sobat kuliah yang berada di Jakarta. Saya tau dengan sobat ini, tapi saya tidak begitu akrab. Hanya sekedar tau saja.
Teman saya ini menciptakan status sedang mencari freelancer untuk menjadi admin lembaga otomotif milik sebuah ATPM kendaraan beroda empat pada tahun 2013. Saat itulah awal dari terjerumusnya saya ke dunia digital agency ini.
Berhubung ketika itu saya pengangguran dan kesulitan mencari kerjaan baru, saya beranikan inbox sobat saya itu dan memberitahukan kalau saya berminat.
Malamnya saya diundang untuk video conference via facebook. Saat itu posisi saya ada di Palembang dan sobat saya dan kantornya ada di Jakarta. Setelah live, ternyata ada satu orang lagi yang juga berminat menjadi admin forum. Setelah ngobrol-ngobrol singkat, kami berdua diterima dan diberi jobdesk masing-masing untuk dikerjakan.
Saat itu jobdesk saya hanya menciptakan thread dan moderator komen-komen spam. Saya jalani kerjaan itu secara full time di rumah hanya dengan modal doktrin saja. Karna saya gak begitu yakin saya bakalan di bayar beneran apa enggak.
Dan tamat bulan pun tiba... Saya mulai was-was apakah saya akan menerima bayaran?? Tak usang dari awal bulan, tepatnya tanggal 7 di bulan itu saya mendapatkan pembayaran pertama saya kalo gak salah hanya sebesar 1,3jt saja.
Iya, memang tidak terlalu besar, tapi itu udah lumayanlah buat pemula menyerupai saya. Selama satu tahun saya menjalani profesi sebagai freelancer ini. Sedangkan sobat yang waktu itu interview bersama saya di cut di dua bulan pertama karna tidak melakukan jobdesk yang diberikan.
Di tahun 2014 aneka macam forum-forum yang mulai tumbang berjatuhan karna dominasi facebook. Orang-orang lebih suka berkumpul di group facebook dari pada di forum-forum layaknya kaskus ataupun lembaga lainnya.
Singkat kata, saya pun harus di cut karna lembaga yang saya pegang juga tumbang dan kehilangan pengunjung.
Selama berbulan-bulan saya menganggur. Lalu sobat saya kembali mengkontak saya dan menunjukkan kerjaan freelancer lagi. Kali ini saya dikasih kiprah untuk menjadi admin fanspage dan content kreator.
Kaprikornus kiprah utama saya yaitu menciptakan status konten untuk fanspage, dan membalas setiap komen atau inbox yang masuk. Gak main-main, fanspage yang saya pegang yaitu fanspage milik perusahaan yang tidak mengecewakan besar yaitu 1 fanspage ATPM mesin outboard, 1 fanspage distributor ATPM motor untuk indonesia timur, dan 1 fanspage vendor alat musik yang terkenal.
Dengan semua kerjaan itu saya kerjakan secara full time di rumah dengan upah kalo gak salah 2jt/bulan.
Semakin lama, saya semakin menguasai pekerjaan saya. Teman saya mulai percaya kepada saya dan memberi tanggung jawab yang lebih besar. Di tahun 2015 saya dipercaya untuk menjadi freelancer admin sekaligus konten kreator sebuah ATPM kendaraan beroda empat yang cukup populer di Indonesia. Saat itu upah saya di naikkan menjadi 2,5jt/bulan. Semua pekerjaan itu juga saya kerjakan dari Palembang.
Di awal tahun 2017 saya terpaksa berhenti jadi freelancer karna saya ingin fokus mengurus Almarhumah Ibu saya yang waktu itu sedang sakit dan memulai fokus ke bisnis affiliate.
Selain itu, saya rasa upah yang saya terima tidak sebanding dengan effort yang harus saya keluarkan setiap harinya. Saya harus kerja 7 hari seminggu, hampir 20 jam sehari untuk memanage fanspage yang saya pegang sekaligus mensuplai konten untuk 3 fanspage sekaligus.
Agar tidak berhenti menjadi freelancer di kantornya, sobat saya mengiming-imingi saya dengan kenaikan upah menjadi 3jt/bulan. Tapi saya tetap kekeh ingin berhenti. Saat itu saya berhenti dan mendapatkan upah terakhir saya sebesar 3jt rupiah.
Di bulan April 2017 ibu saya meninggal karna sudah tidak bisa lagi bertahan melawan penyakit kanker yang di deritanya. Kematian Ibu saya yaitu pukulan telak bagi saya. Di tambah juga ketika itu bisnis affiliate saya bangkrut. Saya pun hopeless dan sudah tidak punya lagi semangat hidup.
Sepuluh hari sehabis kepergian almarhumah ibu saya, sobat saya yang dulu menawari jadi freelance mengajak saya bertemu. Singkat kata dari pertemuan itu, ia menawari saya untuk menjadi full time advertiser di kantornya di Jakarta.
Kebetulan ketika mendalami bisnis affiliate saya sudah sangat familiar sekali dengan dunia digital advertising menyerupai iklan facebook, iklan google ataupun youtube, serta traffic source lainnya.
Awalnya saya ragu, karna saya tidak pernah ke Jakarta dan ini akan jadi kali pertama saya pergi jauh keluar pulau sumatera.
Banyak hal-hal sepele yang menciptakan langkah saya terasa berat untuk pergi ke Jakarta menyerupai galau cara naik pesawat, galau perjalanan dari bandara ke kantornya naik apa, galau nanti kalo di jakarta tinggalnya di mana, dan masih banyak lagi kebingungan konyol yang menyerang pikiran saya.
Teman saya mencoba menyakinkan saya dengan menawari saya untuk sementara bisa tinggal di apartemennya hingga saya menerima kontrakan. Untuk tiket pesawat juga akan ia belikan. Kaprikornus saya tinggal berangkat saja.
Saya diberi waktu 3 hari untuk berfikir dan jadinya saya nekat untuk mengambil kesempatan itu kemudian pergi ke Jakarta. Saya harus mengambil kesempatan itu karna saya akan terus duka kalau berdiam diri saja di rumah. Selain itu saya juga punya mimpi untuk bisa pergi ke Jakarta.
Setelah hingga Jakarta, saya tidak begitu terkejut dengan kehidupan di sana. Ternyata masih gak jauh beda dengan Palembang. Katanya Jakarta keras, saling sikut, senggol bacok, tapi kenyataannya saya lebih sering bertemu orang baik di sini.
Saat ini saya sudah menjadi karyawan tetap untuk divisi internet marketing di salah satu digital agency yang basenya ada di seputaran greenlake city Jakarta Barat. Gajinya sih gak besar-besar amat, tapi di sini saya bisa mencar ilmu dan bertumbuh bersama.
Kaprikornus kerjaan saya di divisi internet marketing ini yaitu menghandle iklan digital client untuk bisa berjalan di platform facebook, instagram, google display, google search, dan youtube. Client yang saya pegang cukup bonafide lah, 1 ATPM kendaraan beroda empat dan 1 Vendor alat musik yang terkenal.
Selain divisi internet marketing, digital agency kawasan saya berkerja juga mempunyai divisi lain menyerupai divisi social media, web development, designer, production house, creative, dan divisi penunjang lainnya.
Enaknya kerja di digital agency itu yaitu kita tidak begitu terikat untuk jam kerja ataupun penampilan. Mau penampilan tatoan, pakai piercing, ataupun gondrong tidak masalah, yang penting punya performa kerja yang baik.
Soal jam kerja tidak mengecewakan lezat berdasarkan saya. Meskipun belum 100% menganut sistem kerja digital agency modern yang jam kerjanya gak diatur asal performa tetap jalan, tapi masuk kerja jam 9 dan pulang jam 5 sore itu udah tidak mengecewakan lezat kalau di bandingkan kantor lain yang harus masuk jam 7 dan pulang jam 5 sore.
Oke, itu tadi sekilas wacana perjalanan karir saya yang saya harap bisa sekaligus menjawab pertanyaan teman-teman wacana tentang apa sih kerjaan di digital agency itu? Semoga bermanfaat ya. 😊 Sumber http://www.ekokurniady.com/