Bentuk Sikap Bullying
Pelaku bullying merupakan seseorang yang mempunyai kekuasaan yang lebih tinggi sehingga pelaku sanggup mengatur orang lain yang dianggap lebih rendah. Korban yang sudah merasa menjadi bab dari kelompok dan ketidakseimbangan imbas atau kekuatan lain akan menghipnotis intensitas sikap bullying ini. Semakin subjek yang menjadi korban tidak sanggup menghindar atau melawan, semakin sering sikap bullying terjadi. Selain itu, sikap bullying sanggup juga dilakukan oleh teman sekelas baik yang dilakukan perseorangan maupun oleh kelompok.
Bentuk-bentuk bullying berdasarkan Yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA):
a. Bullying verbal.
Bullying mulut merupakan bentuk bullying yang terdeteksi alasannya yaitu sanggup terungkap indra pendengaran kita. Contoh bullying mulut antara lain : membentak, mencela, meledek, menghina, memaki - maki, menjuluki, meneriaki, menebar gosip, menyoraki,memfitnah mempermalukan didepan umum.
b. Bullying fisik.
Bullying fisik merupakan bentuk bullying yang terlihat oleh mata dan terjadi sentuhan fisik antara pelaku bullying dan korbannya. Contoh bullying fisik antara lain : memukul, menjewer, menjambak, menarik baju, menyenggol dengan bahu, menendang, menimpuk, menampar, menginjak kaki, menjegal, meludahi, memalak, melempar dengan barang, menghukum dengan berlari lapangan.
c. Bullying mental atau psikologis.
Bullying mental atau psikologis merupakan bentuk bullying yang paling berbahaya alasannya yaitu tidak tertangkap oleh mata atau indera pendengaran kita apabila tidak cukup awas mendeteksinya. sikap bullying ini terjadi membisu - membisu dan diluar jangkauan pemantauan kita. Contoh: mencibir, mengucilkan, memelototi, memandang sinis, memandang penuh ancaman, mendiamkan, meneror lewat pesan pendek, telepon genggem atau email, memandang yang merendahkan.
Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan Hertinjung, diketahui bahwa terdapat persamaan antara bentuk bullying yang paling sering dilakukan oleh pelaku maupun dialami oleh korban, yaitu bullying verbal, bullying relasional dan bullying fisik.
a. Bullying mulut merupakan bullying langsung, yang mencakup sikap ibarat mengejek, memanggil dengan panggilan/julukan yang buruk, mengancam, maupun menggoda.
b. Bullying relasional paling sering berupa pengucilan atau fitnah.
c. Bullying fisik berupa memukul (atau dipukul), mengajak sabung (atau diajak berkelahi), mendorong (atau didorong), mengambil barang yang bukan haknya (diambil barangnya), atau dikunci di ruang tertutup.
Adapun Kakteristik Bullying berdasarkan Priyatna diantaranya :
a. Adanya unsur kesengajaan.
Pelaku memang dengan sengaja melaksanakan sesuatu untuk menyakiti korbanya.
b. Persistensi.
Tindakan yang dilakukan secara berulang dan tidak Cuma sekali saja
c. Adanya ketidak seimbangan power.
Pelaku sering kali mempunyai kekuatan yang lebih tinggi daripada korban.
d. Adanya perbedaan gender.
Anak pria lebih sering melaksanakan tindakan bullying dibandingkan anak perempuan.
Sumber https://pakarmakalah.blogspot.com/
Bentuk-bentuk bullying berdasarkan Yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA):
a. Bullying verbal.
Bullying mulut merupakan bentuk bullying yang terdeteksi alasannya yaitu sanggup terungkap indra pendengaran kita. Contoh bullying mulut antara lain : membentak, mencela, meledek, menghina, memaki - maki, menjuluki, meneriaki, menebar gosip, menyoraki,memfitnah mempermalukan didepan umum.
b. Bullying fisik.
Bullying fisik merupakan bentuk bullying yang terlihat oleh mata dan terjadi sentuhan fisik antara pelaku bullying dan korbannya. Contoh bullying fisik antara lain : memukul, menjewer, menjambak, menarik baju, menyenggol dengan bahu, menendang, menimpuk, menampar, menginjak kaki, menjegal, meludahi, memalak, melempar dengan barang, menghukum dengan berlari lapangan.
c. Bullying mental atau psikologis.

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan Hertinjung, diketahui bahwa terdapat persamaan antara bentuk bullying yang paling sering dilakukan oleh pelaku maupun dialami oleh korban, yaitu bullying verbal, bullying relasional dan bullying fisik.
a. Bullying mulut merupakan bullying langsung, yang mencakup sikap ibarat mengejek, memanggil dengan panggilan/julukan yang buruk, mengancam, maupun menggoda.
b. Bullying relasional paling sering berupa pengucilan atau fitnah.
c. Bullying fisik berupa memukul (atau dipukul), mengajak sabung (atau diajak berkelahi), mendorong (atau didorong), mengambil barang yang bukan haknya (diambil barangnya), atau dikunci di ruang tertutup.
Adapun Kakteristik Bullying berdasarkan Priyatna diantaranya :
a. Adanya unsur kesengajaan.
Pelaku memang dengan sengaja melaksanakan sesuatu untuk menyakiti korbanya.
b. Persistensi.
Tindakan yang dilakukan secara berulang dan tidak Cuma sekali saja
c. Adanya ketidak seimbangan power.
Pelaku sering kali mempunyai kekuatan yang lebih tinggi daripada korban.
d. Adanya perbedaan gender.
Anak pria lebih sering melaksanakan tindakan bullying dibandingkan anak perempuan.
Sumber https://pakarmakalah.blogspot.com/