Pembentukan Persepsi Dan Faktor-Faktor Yang Memengaruhi

Proses pembentukan persepsi sebagai pemaknaan hasil pengamatan yang diawali dengan adanya stimuli. Setelah menerima stimuli, pada tahap selanjutnya terjadi seleksi yang berinteraksi dengan “interpretation”, begitu juga berinteraksi dengan “closure”. Proses seleksi terjadi pada dikala seseorang memperoleh informasi , maka akan berlangsung proses penyelesaian pesan wacana mana pesan yang dianggap penting dan tidak penting . Proses closure terjadi ketika hasil seleksi tersebut akan disusun menjadi satu kesatuan yang berurutan dan bermakna, sedangkan interpretasi berlangsung ketika yang bersangkutan member tafsiran atau makna terhadap informasi tersebut secara menyeluruh. Menurut Asngari pada fase interpretasi ini, pengalaman masa silam atau dahulu memegang peranan yang penting. Bagaimana seseorang melaksanakan persepsi serta bagaimana suatu rangsangan dipersepsi banyak faktor yang memeengaruhinya. Ada beberapa karakteristik yang memengaruhi suatu persepsi seseorang yaitu (1) faktor ciri khas dari obyek stimulus, (2) faktor-faktor pribadi, (3) faktor imbas kelompok dan (4) faktor perbedaan latar belakang.

Faktor dari obyek stimulus terdiri dari (1) nilai dari stimulus (2) arti emosional orang yang bersangkutan (3) familiaritas dan (4) intensitas yang berafiliasi dengan derajat kesadaran seseorang mengenai stimulus tersebut.  Termasuk di dalam faktor pribadi yaitu ciri khas individu mirip taraf kecerdasan, minat, emosional dan sebagainya. Respon orang lain sanggup memberi ke arah suatu tingkah laris conform. Studi Flamen menemukan bahwa adanya kohesi dalam kelompok yang kuat sanggup menjadikan perubahan persepsi pada anggota. Perbedaan latar belakang seseorang juga sangat kuat terhadap persepsi seseorang terhadap suatu stimulus. Secara umum ada beberapa faktor yang memengaruhi persepsi yaitu:


Baca Juga

1) Faktor-faktor fungsional; faktor-faktor fungsional ini juga disebut sebagai faktor personal atau perseptor, alasannya merupakan pengaruh-pengaruh di dalam individu yang mengadakan persepsi mirip kebutuhan, pengalaman masa kemudian dan hal-hal lainnya. Berarti persepsi bersifat selektif secara fungsional sehingga obyek- obyek yang memenuhi tujuan individu yang melaksanakan persepsi. Termasuk dalam faktor fungsional ini ialah imbas kebutuhan, kesiapan mental, suasana emosional dan latar belakang sosial budaya. Kaprikornus yang memilih persepsi bukan jenis atau bentuk stimulus tetapi karakteristik orang memilih respon atau stimulus.

2) Faktor-faktor Struktural; faktor struktural merupakan imbas yang berasal dari sifat stimulus fisik dan efek-efek yang ditimbulkan pada system syaraf individu. Prinsip yang bersifat struktural yaitu apabila kita memersepsikan sesuatu, maka kita akan memersepsikan sebagai suatu keseluruhan. Jika kita ingin memahami suatu peristiwa, kita tidak sanggup meneliti faktor-faktor yang terpisah tetapi harus mendorongnya dalan hubungan keseluruhan. Sebagai rujukan dalam memahami seseorang kita harus melihat masalah-masalah yang dihadapinya, konteksnya maupun lingkungan sosial budayanya.

Mengorganisasikan sesuatu kita harus melihat konteksnya. Walaupun stimulus yang kita terima tidak lengkap, kita akan mengisinya dengan interpretasi yang konsisten dengan rangkaian stimulus yang kita persepsi. Oleh alasannya insan selalu memandang stimulus dalam konteksnya, maka insan akan mencari struktur pada rangkaian stimulus yang diperoleh dengan jalan mengelompokkan menurut kedekatan atau persamaan, sehingga dari prinsip ini berarti obyek atau kejadian yang berdekatan dalam ruang dan waktu atau ibarat satu sama lain, cenderung dianggap sebagai bab dari struktur yang sama.


Sumber https://pakarmakalah.blogspot.com/

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel